Sasaran Evaluasi Pendidikan
Adapun beberapa sasaran evaluasi pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Input
Input merupakan aspek yang bersifat
rohani yang setidak-tidaknya mencakup empat hal yaitu: Kemampuan, Kepribadian,
sikap dan inteligensi.
2. Transformasi
Unsur-unsur dalam transformasi yang
menjadi objek penilaian meliputi: kurikulum atau materi, metode dan cara
penilaian, sasaran pendidikan/media, sistem administrasi, guru dan personal
lainnya.
3. Output
Penilaian terhadap lulusan suatu
sekolah dilakukan untuk mengetahui sebeapa jauh tingkat pencapaian/prestasi
belajar mereka selama mengikuti program. Alat yang digunakan untuk mengukur
pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achievement test.
Prinsip dan Alat Evaluasi
Ada satu prinsip umum dan penting
dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat ketiga
komponen yaitu antara tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran/KBM dan
evaluasi.
Dalam pengertian umum, alat adalah
sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam melaksanakan
tugas atau mencapai tujuan lebih efektif dan efisien. Dengan pengertian
tersebut maka alat evaluasi dapat dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi
suatu yang dievaluasi dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam
menggunakan alat tersebut evaluator menggunakan cara/tehnik, dan oleh karena
itu dikenal dengan tehnik evaluasi. Ada dua tehnik dalam evaluasi, yaitu tehnik
tes dan non tes.
Ciri-ciri tes yang baik
Sebuah tes yang dapat dikatakan baik
sebagai alat pengukur harus memilki persyaratan tes, yaitu memiliki :
a. Validitas
Sebuah tes disebut valid apabila tes
tersebut dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Contoh, untuk mengukur
partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar, bukan diukur melalui nilai
yang diperoleh pada waktu ulangan, tetapi dilihat melalui: kehadiran,
terpusatnya perhatian pada pelajaran, ketepatan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan oleh guru dalam arti relevan pada permasalahannya.
b. Reliabilitas
Berasal dari kata asal reliable yang
artinya dapat dipercaya. Tes dapat dikatakan dapat dipercaya jika memberikan
hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali. Sebuah tes dikatakan reliabel
apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Jika dihubungkan dengan
validitas, maka: Validitas adalah ketepatan dan reliabilitas adalah ketetapan.
c.Objektivitas
Sebuah dikatakan memiliki
objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang
mempengaruhi. hal ini terutama terjadipada sistem scoringnya. Apabila dikaitkan
dengan reliabilitas maka objektivitas menekankan ketetapan pada sistem
scoringnya, sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.
d. Prakitikabilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki
praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis dan mudah
pengadministrasiannya. tes yang baik adalah yang: mudah dilaksanakan, mudah
pemeriksaannya, dan dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas.
e. Ekonomis
Yang dimaksud ekonomis disini ialah
bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos atau biaya yang mahal,
tenaga yang banyak, dan waktu yang lama.
0 komentar:
Posting Komentar